Hal tersebut membuat Pemerintah kabupaten (Pemkab) Barru mengambil langkah cepat dan mencari solusi, agar masyarakat yang tergolong miskin ekstrim Exclusion Error (EE) bisa segera mendapatkan bantuan berupa BLT yang dananya bersumber dari DPA Dinas Sosial Barru tahun anggaran 2024.
Baca Juga : HGN 2024, Bupati Barru Suardi Saleh Ikut Jalan Sehat bersama Ribuan Guru
“Kasihan masyarakat kita yang belum mendapatkan bantuan, mungkin lebih susah hidupnya dibanding yang sudah menerima bantuan, dan tidak boleh dibiarkan rakyat yang kehidupannya lebih sulit dari pada yang menerima bantuan”, kata Bupati Suardi Saleh saat menyerahkan BLT APBD kepada 350 KK warga miskin, dilantai 6 gedung MPP Barru, pada Jumat (13/9/2024).
Penyaluran bantuan BLT oleh Bupati Barru yang didampingi Plh. Sekda Barru secara simbolis ini berbentuk Buku Tabungan dan ATM senilai Rp. 200 perbulan sama dengan BLT lainnya. Dan khusus untuk warga miskin ekstrim ini, Pemda Barru menyerahkan BLT sembilan bulan sekaligus.
Bupati Barru Suardi Saleh menyebut bahwa bantuan ini adalah bantuan Exclusion Error (EE) karena sekarang bantuan selalu berdasarkan data dari Kementerian Ekonomi yaitu data P3KE dan juga berdasarkan data DTKS yang dikeluarkan Kemensos.”Dalam prosesnya, kita menyisir masyarakat yang layak dibantu tapi tidak mendapatkan bantuan, kami minta para Kades dan Lurah untuk memasukan usulan, kemudian diverifikasi apakah betul layak, dan dari 350 KK ini semuanya didatangi rumahnya dan betul-betul dan semunya sangat layak mendapatkan bantuan”, ungkapnya.
Baca Juga : Tanam Jagung di Kecamatan Tanete Riaja, Bupati Barru Suardi Saleh Harap Hasil Panen Meningkat
Suardi Saleh menegaskan, BLT ini tidak ada sangkut pautnya dengan Pilkada karena program ini sudah dilaksanakan mulai Januari. Hanya saja, menurut Bupati hari ini baru sempat disalurkan dan kebetulan bersamaan dengan tahapan Pilkada karena proses verifikasinya cukup lama. Namun jika ditunda dampaknya pun juga sangat dirasakan masyarakat.