IDMEDIA.ID, MAKASSAR – Sebanyak 10.000 paket sembako di Kabupaten Bone, Sulsel, ditemukan. Berdasarkan informasi yang didapatkan Bawaslu dan pihak kepolisian, sembako tersebut milik Prof Zakir Sabara, seorang akademisi kampus swasta di Makassar.
“Iya betul ada temuan masyarakat ditindaklanjuti oleh Panwascam di lapangan. Informasi awal milik pak Zakir Sabhara,” kata Ketua Bawaslu Bone M Alwi kepada awak media.
Penemuan paket sembako tersebut tepatnya terjadi di Desa Patangkai, Kecamatan Lapri, Kabupaten Bone, Kamis (21/11). Sembako tersebut ditemukan di rumah salah satu warga.
Baca Juga : LSM Latenritatta Desak Polda Usut Tuntas Temuan Ribuan Paket sembako yang Diduga Milik Prof Zakir
Kemudian, informasi tambahan, temuan sembako ini juga melibatkan oknum kepolisian.
Dari bahan keterangan (baket) yang diterima dari kepolisian, kasus temuan sembako ini sudah sampai ke Polda Sulsel. Pasalnya, ada 1 oknum polisi yang terlibat.
Dia adalah AKP Ahmad Jafar Kasi Fasmat direktorat lantas di daerah Kabupaten Bone. Dia diduga melanggar Netralitas dalam Pilkada.
Baca Juga : LSM Latenritatta Desak Polda Usut Tuntas Temuan Ribuan Paket sembako yang Diduga Milik Prof Zakir
Dalam baket itu juga dijelaskan secara lengkap, di mana diindikasi akan ada kegiatan pembagian sembako oleh Prof. Zakir Sabara yang bekerja sama dengan AKP Ahmad Jafar Kasi Fasmat direktorat lantas di daerah Kab. Bone, dan diduga berafiliasi dengan CAGUB 01 Sulsel dan CABUP 02 Kab. Bone.
Sekadar informasi, Prof Zakir Sabara adalah seorang guru besar di salah satu kampus swasta di Makassar. Terakhit ia adalah Tenaga Ahli Kapolda Sulsel.
Tak hanya itu, Zakir Sabara bahkan selalu dipercaya menjadi pembicara-pembicara di dalam kegiatan kepolisian. Pasca kejadian ini, netizen sangat banyak menyayangkan jika betul yang punya sembako adalah milik Prof Zakir Sabara. “Selama ini kan kita kenal beliau banyak menjadi pembicara di kepolisian. Mestinya ajari polisi agar bekerja yang baik-baik, bukan sampai melibatkan ke hal-hal yang tidak baik,” kata Zainal, salah seorang warga Gowa.