IDMEDIA.ID, PAREPARE – Wakil Ketua DPRD Kota Parepare, Suyuti, menyoroti penyaluran program Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan beasiswa prestasi yang melekat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare.
Ia menegaskan bahwa sasaran bantuan tersebut belum terverifikasi dengan baik, menyebabkan banyak siswa yang berhak menerima bantuan tersebut justru tidak terakomodir.
“Ini kan beasiswa siswa miskin berarti untuk siswa kurang mampu. Tapi nyatanya banyak yang mampu menerima. Ternyata dinas tidak verifikasi. Terima usulan dari sekolah. Nah ini salah.” tegas Suyuti.
Suyuti mempertanyakan langsung data penerima dan teknis penyaluran program beasiswa miskin dan berprestasi. Menurutnya, penerima perlu diverifikasi ulang. Sebab ada siswa yang berhak tapi tidak terdaftar sebagai penerima.
“Penerima BSM harus diverifikasi ulang, kalau tidak penyalurannya tidak akan tepat sasaran. Hal ini berdasarkan banyaknya keluhan orang tua siswa yang tidak mampu yang tidak diakomodir dalam program tersebut,” ungkapnya.
Dalam menanggapi kritik tersebut, Kepala Disdikbud Kota Parepare, HM Makmur, menjelaskan bahwa BSM diperuntukkan bagi seribu siswa mulai dari tingkat SD dan SMP.
Program BSM ini berupa pakaian seragam, dan penerima tidak boleh mendapatkan bantuan ganda.
Selain BSM, terdapat juga Program Indonesia Pintar (PIP) yang berasal dari kementerian, dengan pendataan berjenjang melalui Dinas Sosial dan Kelurahan, serta dikombinasikan dengan data pokok pendidikan (dapodik) di luar usulan kepala sekolah. Sebanyak 400 siswa diakomodir dalam bantuan PIP.
Makmur menjelaskan bahwa penyaluran BSM melalui APBD Kota Parepare, dengan masing-masing kepala sekolah mengusulkan nama anak didiknya yang berhak menerima bantuan. Tahun ini, jumlah penerima BSM mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya sebagai tindak lanjut dari banyaknya permohonan.