IDMEDIA.ID, MAKASSAR – Komisi D DPRD Sulawesi Selatan membidangi Pembangunan, melakukan perkenalan dengan Organisasi Perangkat Kerja (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, mitra kerja.
Dalam kesempatan ini menghadirikan seluruh OPD Pemprov Sulsel mitra kerja Komisi D DPRD Sulsel, berlangsung di ruang rapat Komisi, Jumat (29/11/2024).
Meliputi Biro Pembangunan Dan Pengadaan Barang dan Jasa, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang.
Baca Juga : Seleksi Direksi PT SCI, Ketua Komisi C DPRD Sulsel Andre Tanta Minta Dibuka untuk Umum
Kemudian, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan, Dinas Perhubungan, Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral.
Dalam pertemuan itu, Anggota Komisi D DPRD Sulsel, Muhammad Sadar mengkritiki, terkait Dinas bina marga dan bina kontruksi serta Dinas Pergubungan Sulsel.
“Pertama di Dinas bina marga, kenapa itu kami sedikit kritisi, karena itu menyangkut kondisi jalan yang ada di Sulawesi Selatan,” kata Ketua Fraksi NasDem Sulsel ini.
Baca Juga : Komisi B DPRD Sulsel Akan Kunjungi Kementan RI, Bawa Aspirasi Soal Pupuk Subsidi
Sadar menuturkan bahwa, kondisi jalan Provinsi yang kondisinya baik itu hanya 75 persen dari total jalan Provinsi yakni sepanjang 2014,23 kilo meter (KM). Selebihnya sedikit kurang bagus dilewati.
Sehingga kata dia, yang perlu garis bawahi adalah bagaimana sistem tender proyek di Dinas Bina Marga, apakah sesuai dengan prosedur yang ada atau tidak.
“Jangan sampai yang menangan tender itu, bekerja jalan itu peralatannya tidak memadai alias pendatang di Sulawesi Selatan yang ikut tender,” tutur Sadar.
Politisi Partai NasDem Sulsel ini juga mempertanyakan terkait bahan baku atau material yang dipakai. Misalnya dalam pengerjaan aspal, apakah aspal itu layak dipakai di Sulsel atau bagaimana.
“Karena aspal itukan ada beberapa jenis yg dipakai dalam pembangunan jalan dan kami himbau kepada Dinas terkait agar supaya kedepan dapat menggunakan Produk dalam negeri dalam hal ini Aspal Pertamina Penetrasi 60/70 yang kualitasnya tidak kalah dengan aspal Infor “tegasnya.
Sadar juga mengaskan bahwa, terkait penggunakan material aspal atau jalan yang dipakai harus memperhatikan kualitas bahan yang digunakan dan harus prioritaskan prodak dalam negeri dalam hal ini Pertamina
Baca Juga : Muhammad Sadar: Kunci Keberhasilan Kerja Konstruksi Adalah Pengawasan di Lapangan
“Rekanan juga diminta agar jangan melakukan pembelian Aspal ke suppliyer karena melihat murahnya, tapi harus mempertimbangkan dan menjaga kualitasnya,” ucap Sadar.
Lanjutnya, begitu juga untuk laboratorium (Lab) Bina Marga sudah harus dilakukan peremajaan, karena sudah lama dan tentu kualitas pekerjaan kurang bagus. “Karena labnya yang menentukan apakah di lanjutkan pekerjaan atau tidak,” bebernya.
“Jadi sebetulnya memenuhi standar labnya ini, cuma kan ini barang tua, sudah tua sekali jadi, saya katakan ini sangat urgent. Seperti tadi yang ada adalah SDM itu dia sudah laporkan ke kami bahwa akan melakukan peremajaan,” lanjut Sadar.
Baca Juga : Muhammad Sadar: Kunci Keberhasilan Kerja Konstruksi Adalah Pengawasan di Lapangan
Sementara itu kata dia, untuk Dinas Perhubungan sendiri. Dirinya mentoroti terkait dengan terminal tipe B, seperti di terminal Malengkeri Makassar. Banyak armada angkutan umum mengambil penumpang di luar terminal.
“Itukan bisa merugikan yang punya usah angkutan, juga pemungutan biayanya apa dan sebagainya mungkin itu tidak ada sampai di pemerintah kalau dia ambil penumpang liar,” paparnya.
Olehnya itu, Bendahara DPW NasDem Sulsel ini meminta kepada Dinas terkait agar kedepan Dinas terkait ini sangat fokus memperhatikan di bidangnya masing-masing. “Supaya anggaran di Sulawesi Selatan ini betul-betul berdampak dengan masyarakat yang ada di Sulawesi Selatan,” tutupnya.