0%
logo header
Sabtu, 12 Oktober 2024 19:41

Pemkab Maros Kerahkan 9 Armada Salurkan Air Bersih Bantu 45 Ribu Warga Terdampak Kekeringan

Fire
Editor : Fire
Plt Bupati Maros Suhartina Bohari saat menyalurkan air bersih untuk warga
Plt Bupati Maros Suhartina Bohari saat menyalurkan air bersih untuk warga

IDMEDIA.ID, MAROS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros, Sulawesi Selatan, bergerak cepat menanggulangi krisis air bersih yang melanda wilayahnya akibat bencana kekeringan. Sebanyak 45 ribu warga di 9 kecamatan kini mendapatkan pasokan air bersih melalui pengerahan 9 armada tangki air yang disiapkan khusus oleh Pemkab.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Maros, Suhartina Bohari, memastikan bantuan air bersih tersalurkan dengan optimal. “Saya minta 9 unit armada ini melayani setiap kecamatan yang mengalami kekurangan air, dengan 1 unit untuk 1 kecamatan,” ujarnya kepada wartawan pada Sabtu (12/10/2024).

Baca Juga : Pemkab Maros Janji Lampu Jalan Menyala Kembali, dari Perbatasan Pangkep Sampai Mandai

Suhartina memimpin langsung tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Maros untuk mendistribusikan air bersih di Desa Salenrang dan Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa. Setiap armada tangki air mengangkut 4 ribu liter dan menyalurkannya hingga tiga kali sehari ke setiap kecamatan terdampak, yang berarti sekitar 12 ribu liter air bersih per hari per kecamatan.

“Kami harap distribusi ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa tanggap darurat. Untuk ke depan, kami berencana menambah armada demi meningkatkan cakupan pelayanan air bersih, mengingat kekeringan ini menjadi masalah berulang setiap tahun,” ujar Suhartina.

Kepala BPBD Maros, Towadeng, menambahkan bahwa status tanggap darurat sudah ditetapkan sejak 4 Oktober, namun distribusi bantuan baru dapat dimulai pada 12 Oktober setelah pencairan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).

Baca Juga : Dukung Ketahanan Pangan, Pemkab Maros Berikan 250 Pompa Air BBG kepada Petani

“Kami perkirakan ada sekitar 7 ribu Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, dengan wilayah terparah berada di Kecamatan Lau, Bontoa, Maros Baru, dan Marusu,” ungkap Towadeng.

Masa tanggap darurat bencana kekeringan ini diproyeksikan berlangsung selama satu bulan ke depan, dengan tujuan meringankan beban warga dan memastikan ketersediaan air bersih yang memadai selama masa krisis.

Redaksi Idmedia.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@idmedia.id atau Whatsapp +62 852-9841-2010