IDMEDIA.ID, MAKASSAR – Telah berlangsung Festival Green Therapy Indonesia Timur untuk mempromosikan pengembangan Sekolah Alam Darul Istiqamah (SADIQ) Maros sebagai Pusat Green Therapy Indonesia Timur, di Lingkungan SADIQ Maros, Sabtu (7/9/2024).
Green therapy merupakan salah satu alternatif terapi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) melalui bahan alam atau alam sebagai terapis.
Dimana, Green therapy adalah rangkaian terapi yang mengintegrasikan intervensi kebutuhan perkembangan, yakni sensory motor, komunikasi, sosial, bantu diri, pra akademis dan akademis, talents, dan life skills dalam waktu bersamaan (Safar, 2019). Dr. Riza Sativani Hayati (Unismuh), Dr. Sirajuddin (Unismuh), dan Destri Ratna Ma’rifah, M.Pd.
(UAD) menjalankan pemberdayaan berbasis masyarakat dengan kolaborasi stakeholder SADIQ untuk mengembangkan Pusat Green Therapy Indonesia Timur. Pengembangan dilakukan berdasarkan potensi yang telah dimiliki oleh SADIQ.
SADIQ memiliki potensi untuk dikembangkan untuk edutourism sebagai pusat Green Therapy Indonesia Timur dengan potensi sebagai berikut. (1), telah menerapkan konsep Green Therapy; (2) memiliki luas ruang terbuka yang cukup dan memiliki potensi atraksi wisata alam.
Kemudian (3) memiliki fasilitas olahraga sunnah; (4) berjarak tidak jauh dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang bisa ditempuh kurang lebih 10 menit; (5) memiliki jaminan safety program Green Therapy yang baik.
Potensi ini dikemas dengan program atraksi yang menarik masyarakat untuk menikmati layanan green therapy.
Festival Green therapy ini merupakan penyempurnaan objek SADIQ menjadi atraksi eduwisata green therapy sekaligus sosialisasi dan promosi kepada masyarakat dan praktisi pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Festival ini diharapkan mampu mendorong terwujudnya edutourism pusat Green Therapy Indonesia Timur di SADIQ yang mampu menjadi alternatif solusi dalam pemberian stimulasi anak melalui media alam.
Direktur Pendidikan SPIDI, Dr. Riza Sativani mengungkapkan bahwa festival diikuti oleh 106 peserta yang 60% dari peserta tersebut adalah ABK.
“Atraksi green therapy yang disediakan antara lain Hippotherapy (Terapi Berkuda), Aquatic Therapy (Terapi dengan Air), Green Therapy dengan Outbound (Games/Low Risk atau High Risk Outbond), Green Therapy dengan Sensory Walk (Berjalan di atas ban dengan berbagai stimulasi), Green Therapy dengan Bermain Air, Green Therapy dengan Bermain Pasir, Green Therapy dengan Sesi Kelas Montessori, Green Therapy dengan Art & Crafting, Green Therapy dengan Gardening (Menanam Tanaman), Green Therapy Interaksi dengan Ikan, dan Green Therapy Interaksi dengan Kelinci,” ungkapnya.
Kegiatan juga dilengkapi dengan Seminar Green Therapy untuk mengenalkan orang tua akan konsep dan implementasi green therapy.
Seminar dibawakan oleh Dr. Riza Sativani Hayati, M.Pd, praktisi pendidikan dan akademisi yang menggeluti penelitian tentang pengelolaan wisata alam sebagai sumber belajar, salah satunya konsep green therapy.
- Sekadar tahu, megiatan ini didukung penuh oleh pendanaan DRTPM Kemendikbud Ristek Tahun 2024.